Sebelum membahas apa tujuan dari pelaporan keuangan, harus
dibedakan terlebih dahulu apa itu pengertian Laporan Keuangan (Financial Statements)
dan Pelaporan Keuangan (Financial Reporting) (Yadiati, 2007)
1.
Laporan Keuangan (Financial Statements)
Laporan Keuangan adalah informasi keuangan yang disajikan
dan disiapkan oleh manajemen dari suatu perusahaan kepada pihak internal dan
eksternal, yang berisi seluruh kegiatan bisnis dari satu kesatuan usaha yang
merupakan salah satu alat pertanggungjawaban dan komunikasi manajemen kepada
pihak-pihak yang membutuhkannya. Laporan keuangan merupakan seperangkat laporan
keuangan formal (full set) yang terdiri dari:
• Neraca (balance sheet), yang
menggambarkan posisi keuangan dari satu kesatuan usaha yang merupakan keseimbangan
antara aktiva (assets), utang (liabilities), dan modal (equity) pada suatu
tanggal tertentu.
• Laporan laba rugi (income
statement) merupakan ikhtisar dari seluruh pendapatan dan beban dari satu
kesatuan usaha untuk satu periode tertentu.
• Laporan perubahan ekuitas
(statement of change of equity) adalah laporan perubahan modal dari satu
kesatuan usaha selama satu periode tertentu, yang meliputi laba komprehensif,
investasi dan distribusi dari dan kepada pemilik (investment by and
distributions to owner’s)
• Laporan arus kas (cash flow
statement) berisi seluruh penerimaan dan pengeluaran kas baik yang berasa dari
aktivitas operasional, investasi dan pendanaan dari satu kesatuan usaha selama
satu peride tertentu.
• Catatan atas pelaporan keuangan
(notes of financial statement) berisi informasi yang tidak dapat diungkapkan
dalam keempat laporan keuangan di atas, yang mengungkapkan seluruh prinsip,
prosdur, metode, dan teknik yang diterapkan dalam penyusunan laporan keuangan
tersebut.
2.
Pelaporan Keuangan (Financial Reporting)
Pelaporan keuangan adalah laporan keuangan yang ditambah
dengan informasi-informasi lain yang berhubungan, baik langsung maupun tidak
langsung dengan informasi yang disediakan oleh sistem akuntansi keuangan, seperti informasi
tentang sumber daya perusahaan, earnings, current cost, informasi tentang
prospek erusahaan yang merupakan baian integral dengan tujuan untuk memenuhi
tingkat pengungkapan yang cukup.
Menurut SFAC Nomor 1 tentang Objective of Financial
Reporting by Business Enterprises, tujuan pelaporan keuangan adalah:
• Menyediakan informasi yang berguna
bagi investor, kreditor, dan pengguna potensial lainnya dalam membantu proses
pengambilan keputusan yang rasional atas investasi, kredit dan keputusan lain
yang sejenis.
• Menyediakan informasi yang berguna
bagi investor, kreditor, dan pengguna potensial lainnya yang membantu dalam
menilai jumlah, waktu, dan ketidakpastian prospek penerimaan kas dari dividen
atau bunga dan pendapatan dari penjualan, penebusan atau jatuh tempo sekuritas
atau pinjaman. Menaksir aliran kas masuk (future cash flow) pada perusahaan.
• Memberikan informasi tentang
sumber daya ekonomi, klaim atas sumber daya tersebut dan perubahannya.
Rumusan
tujuan pelaporan keuangan tersebut, berkaitan dengan aspek-aspek sebagai
berikut:
• Informasi yang berguna untuk
keputusan kredit dan investasi.
• Informasi yang berguna untuk
menilai prospek arus kas.
• Informasi tentang alokasi sumber
daya ekonomi, klaim dan perubahannya.
Dalam
paragraf berikutnya SFAC mengemukakan bahwa pelaporan harus menyajikan tentang
kinerja dan earnings dari satu kesatuan usaha tersebut, yaitu:
• Pelaporan harus menyediakan
informasi tentang kinerja keuangan perusahaan (financial performance) selama
suatu periode tertentu.
• Pelaporan kinerja keuangan
tersebut berguna untuk mengukur earning power dengan seluruh komponennya,
karena para pengguna sangat berkepentingan atas prospek penerimaan kas bersih
dari perusahaan.
• Pelaporan keuangan harus
menyajikan informasi, bagaimana manajemen perusahaan mempertanggungjawabkan
kepada para stakeholders¬-nya atas pengelolaan sumber daya ekonomi yang telah
dipercayakan kepada manajemen.
Sementara itu, bagi organisasi nirlaba (nonbisnis) tujuan
pelaporan keuangan akan berbeda dengan pelaporan keuangan untuk perusahaan
bisni. Perbedaan tujuan tersebut dikarenakan karakteristik organisasi yang
berbeda. Berikut adalah karakteristik dari organisasi nonbisnis, antara lain:
• Tidak terdapatnya indicator
kinerja seperti pada perusahaan bisnis.
• Tujuannya tidak mencari
keuntungan.
• Jumlah sumber daya yang diterima
dari penyedia sumber daya, maka penyedia sumber daya tersebut tidak berharap
menerima pembayaran atau manfaat ekonomi dari sumber daya yang diberikannya.
• Hak kepemilikan tidak dapat
dijual, ditransfer atau ditebus, atau tidak terdapat hak untuk memperoleh
bagian distribusi sumber daya residual ketika organisasi tersebut dilikuidasi.
Contoh organisasi nirlaba adalah yayasan social, lembaga
swadaya masyarakat (LSM), non-government organization (NGO), universitas, unit
pemerintahan pusat dan daerah, dan organisasi keagamaan. Jadi siapa pengguna
informasi dari organisasi nonbisnis ini? Berikut ini merupakan pengguna
informasi dari organisasi nirlaba, diantaranya:
1. Penyandang dana dan pemberi
kontribusi.
2. Anggota dari organisasi tersebut
yang memperoleh manfaat dari jasa yang diberikan oleh organisasi tersebut.
3. Badan pengawas yang mengatur dan
bertangungjawab dalam menyusun kebijakan dari organisasi tersebut.
4. Manajer yang mengelola organisasi
tersebut. (Yadiati, 2007:53)
Statement of Financial Accounting
Concepts (SPAC) mengemukakan bahwa tujuan pelaporan keuangan organisasi
nonbisnis sebagai berikut:
a. Memberikan informasi yang berguna
kepada pengguna dalam mengambil keputusan rasional tentang alokasi sumber daya
dalam organisasi.
b. Memberika informasi yang berguna
bagi penyedia sumber daya dalam menilai jasa yang diberikan dalam olhe
organisasi nonbisnis dan kemampuannya untuk meneruskan penyediaan jasa
tersebut.
c. Memberika informasi yang berguna
untuk menilai pekerjaan manajemen dan kinerja manajer organisasi nonbisnis
dalam melaksanakan tugasnya, seperti akuntabilitasnya.
d. Memberikan informasi tentang
sumber daya ekonomi, kewajiban, penggunaan sumber daya, (aktivitas organisasi),
atau sumber daya bersih dari organisasi nonbisnis tersebut.
Tujuan laporan keuangan harus menyajikan informasi yang
factual, akurat, objektif, dan informative yang cukup untuk melakukan
penafsiran tentang transaksi-transaksi bisnis yang berguna untuk memprediksi,
membandingkan earning power tersebut. Perlu diketahui bahwa informasi yang
diperlukan untuk penafsiran dan prediksi tersebut kadang kala bersifat
subjektif, oleh Karen aitu, asumsi-asumsi yang digunakan yang mendasari
evaluasi dan prediksi tersebut harus diungkapkan.
Dari tujuan pelaporan dalam teori akuntansi yang telah diuraikan di
atas, diakui bahwa kenyatannya masih ada kelemahan yang dirasakan dari
konseptual framework tersebut. Kelemahan tersebut pada akhirnya akan
menimbulkan erosi kredibilitas pelaporan keuangan, seperti berikut ini:
• Beberapa metode akuntansi
diterapkan untuk fakta yang sama.
• Metode akuntansi kadang diterapkan
untuk melakukan praktik income smoothing secara artificial.
• Laporan keuangan gagal memberiakn
tanda terhadap masalah keuangan perusahaan di masa mendatang.
• Off balance sheet financing
dianggap praktik lazim.
Sumber
: Yadiati, Winwin. 2007, Teori Akuntansi – Suatu Pengantar. Jakarta:
Kencana. Kata kunci: contoh laporan, laporan keuangan,
pendahuluan laporan, keuangan perusahaan, manajemen keuangan, akuntansi
keuangan, sistem akuntansi, soal akuntansi, jurnal akuntansi, pengertian
akuntansi, manajemen akuntansi, akuntansi biaya, akuntansi dasar.
http://tesisdisertasi.blogspot.com/2013/01/teori-akuntansi-tujuan-pelaporan.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar