Rabu, 09 Mei 2012

Tentang pengalihan lahan produktif dan ketahanan pangan (petani berbisnis)


PENDAHULUAN
Pentingnya menjamin ketersediaan dan konsumsi pangan yang cukup, aman, bermutu, dan bergizi seimbang dari tingkat nasional, daerah, rumah tangga, sampai tingkat individu merupakan fondasi bagi tercapainya pembangunan dan perwujudan ketahanan nasional (Suryana, 2003). Namun sebaliknya, kekurangan pangan yang terjadi secara meluas akan menyebabkan kerawanan ekonomi, sosial, politik, dan keamanan sehingga dapat menggoyahkan stabilitas suatu negara.

PEMBAHASAN
Permasalahan ketahanan pangan nasional telah cukup lama menghimpit kehidupan rakyat Indonesia hingga saat ini. Meskipun sejarah telah mencatat bahwa Indonesia sudah mampu berswasembada pangan, namun hal itu tidak berlangsung lama. Upaya dalam mempertahankan swasembada beras yang sudah dicapai pada tahun 1984 dihadapkan pada berbagai tantangan baik fisik, biologis maupun sosial ekonomi. Berbagai upaya telah dilakukan pemerintah untuk meningkatkan produksi padi nasional, termasuk mendorong penggunaan teknologi baru, seperti varietas unggul, pemupukan yang tepat, perbaikan cara cocok tanam, pengendalian hama berdasarkan pemantauan yang ramah lingkungan, penyediaan kredit, pemberian subsidi terhadap sarana produksi dan pemasaran hasil. Akan tetapi, pertumbuhan produksi padi yang dihasilkan dari tahun 2003 sampai 2007 menunjukkan kecenderungan menurun. Hanya pada tahun 2004, pertumbuhan produksi padi naik sebesar 3,74.
seperi contoh :
Dinas Pertanian Provinsi Bengkulu meminta para petani pada musim kemarau ini mengembangkan tanaman yang masa panen singkat, sehingga terhindar dari gagal panen.
“Kami minta para petani di Bengkulu pada musim kemarau mengembangkan tanaman yang masa panen singkat. Ini dilakukan agar para petani terhindar dari ancaman gagal panen di masum kemarau sekarang,” kata Kadistan Provinsi Bengkulu, Muchlis Ibrahim, Minggu 11 September 2011.
Ia mengatakan, jika petani di Bengkulu tidak berubah jenis tanaman yang masa panen singkat dikhawatirkan mereka akan gagal panen pada musim kemarau yang tengah melanda seluruh kabupaten/kota di daerah itu.
Debit air irigasi yang ada di sekitar sawah petani terus menyusut, sehingga pasokan air ke lahan pertanian masyarakat tidak mencukupi. Akibatnya, tanaman petani mengalami kekeringan dan gagal panen.


PENUTUP
            Maka dengan adanya kerja sama/bisnis petani dengan suatu intansi maka tingkat kegagalan panen/turunnya tingkat produksi dapat diatasi .
DAFTAR PUSTAKA
http://www.bisnis-sumatra.com/index.php/2011/09/petani-diajak-kembangkan-tanaman-masa-panen-singkat/



Tidak ada komentar:

Posting Komentar